17 Pesan Yang Tersirat Keutamaan Doa Antara Adzan Dan Iqomah Yang Mustajab

- Berdoa antara adzan dan iqomah merupakan salah satu waktu yang mustajab, Insya Allah doanya cepat terkabul. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Saw. bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya :
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak yakni do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)
Selain antara adzan dan iqomah, masih banyak lagi waktu-waktu mustajab untuk berdoa biar cepat terkabulkan. Teman-teman bisa mempelajarinya pada artikel : 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul

Nah, terkhusus doa antara adzan dan iqomah, selain waktu tersebut mustajab untuk berdoa ternyata juga mempunyai banyak keutamaan. Melansir dari laman dalamislam.com, berikut yakni 17 Keutamaan Doa antara Adzan dan Iqomah yang patut kita ketahui.


1. Doa yang Tidak Tertolak

Berdoa di waktu antara adzan dan iqamah akan dikabulkan dan tidak tertolak alasannya yakni merupakan waktu yang mustajab dan merupakan wujud dari kasih sayang Allah kepada hambaNya .

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya :
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak yakni do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)

2. Penuh Kebaikan

Sa’ad Ad Daud sebenarnya Syaikh rahimahullah sesudah melaksanakan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada dia rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah yakni do’a yang tidak tertolak.”. Jelas bahwa waktu tersebut merupakan waktu yang penuh kebaikan yang bisa dilakukan oleh orang sholeh yang memahami alasan pentingnya tabiat mulia berdasarkan islam.

3. Waktu Terbaik

“Kebanyakan insan malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di daerah lain.” Waktu tersebut memang jauh lebih baik jikalau dipakai untuk berdoa dibanding dengan meninggalkan dan melupakan padahal Allah selalu memperlihatkan tanda Allah sayang pada hambaNya dengan memperlihatkan waktu waktu yang terbaik untuk berdoa.

4. Sunnah Rasulullah

“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad). Merupakan sunnah dari Rasulullah untuk berdoa antara adzan dan iqamah yang memang waktu yang mustajab, hal ini akan memperlihatkan banyak kebaikan sebagai kasih sayang dalam islam yang diberikan Allah alasannya yakni menjadi waktu yang bersahabat antara seorang hamba dengan Allah.

5. Shalat Tepat Waktu

Menunaikan ibadah pada waktunya yang sudah ditentukan, meski bersamaan dengan itu harus menerjang yang makruh atau bahkan yang terlarang, yakni lebih afdhol dan lebih utama daripada menunaikannya di luar waktunya, meski tanpa terterjang tindakan yang makruh atau terlarang. Karena waktu yakni syarat terpenting dalam ibadah. (Al-Mufadholah Fil ‘Ibadaat, hal. 989). Jelas bahwa doa antara adzan dan iqamah akan berdampak baik menyebabkan shalat di waktu yang sempurna dan disiplin yang merupakan amalan yang disukai Allah dan menjadi cara menjadi orang sukses berdasarkan Al Qur’an.

6. Bisa Dilakukan Dimanapun

Baik dia sedang berada di masjid atau di luar masjid. Demikian doanya para perempuan yang sholat di rumah juga terijabahi, bila ia berdoa pada waktu tersebut. (Anas bin Malik). Tidak hanya di masjid saja doa akan dikabulkan, orang yang menjalankan shalat di rumah dan berdoa di waktu ijabah tersebut juga akan dikabulkan doanya.

7. Wujud Syukur

Doa antara adzan dan iqamah merupakan wujud syukur alasannya yakni diberi kesempatan Allah untuk bisa ertemu dan menjalankan shalat sehingga amat rugi jikalau ada seseorang yang menunda nunda waktu shalat padahal ia bisa segera melakukannya dan shalat di waktu yang tidak sempurna alasannya yakni ia termausk orang yang pemalas dan lalai.

8. Jauh dari Malas

“Ya Allah, ini yakni (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku” Jami’ul Ahadits, juz IV, hal. 250. Doa menjauhkan dari rasa malas alasannya yakni menyebabkan seorang hamba terus mengingat Allah sehingga ia terlindung dari hawa nafsu yang mengarahkan pada keburukan dan kemalasan,

9. Dilindungi dari Syetan

Dianjurkan untuk membaca doa ayat dingklik biar terlindung dari syetan. “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang sanggup memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah mencakup langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

10. Berlaku dalam 5 Waktu Shalat

Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan dan iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash syariat dan Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan dan iqamah ini) pada selain shalat lima waktu, tidak ada perselisihan (dalam duduk perkara ini)”. Doa antara adzan dan iqamah bisa dilaksanakan sesering mungkin waktu shalat yakni dalam shalat 5 waktu dan semuanya tanpa terkecuali merupakan waktu yang baik dan agung untuk berdoa.

11. Kebiasaan Orang Sholeh

Kaum muslimin, dahulu ketika tiba ke Madinah berkumpul, kemudian memperkirakan waktu shalat, tanpa ada yang menyerunya. (Hingga) pada suatu hari, mereka berbincang-bincang wacana hal itu. Sebagian mereka berkata “gunakan saja lonceng menyerupai lonceng Nashara”. Dan sebagian menyatakan “gunakan saja terompet menyerupai terompet Yahudi”. Maka Umar berkata: “Tidakkah kalian mengangkat seseorang untuk menyeru shalat?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Wahai, Bilal. Bangun dan serulah untuk shalat.”. Doa antara adzan dan iqamah sudah menjadi kebiasaan orang sholeh semenjak terdahulu.

12. Sunnah Rasul

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Pulanglah kalian dan tinggallah bersama mereka, dan ajarilah mereka (agama Islam) serta shalatlah kalian. Apabila tiba waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami shalat kalian”. Jelas bahwa Rasulullah memerintah untuk adzan sehingga di waktu sesudah adzan sanggup dilakukan doa dan sanggup menjadi waktu yang mustajab sambil menunggu waktu shalat wajib.

13. Pahala Mendengar Adzan

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah menyerupai yang disampaikan muadzin. [Muttafaqun ‘alaihi]. Tentunya ketika berdoa sebelumnya mendengarkan adzan terlebih dahulu dan menjawab adzan tersebut sehingga mendapat pahala yang berlipat lipat dan doa yang diijabah.

14. Kebaikan Menunggu Waktu Shalat

Kami, dahulu memperlihatkan salam kepada Nabi dalam keadan Beliau shalat dan Beliau membalasnya. Ketika kami kembali dari negeri Najasi, kami memberi salam kepada Beliau dan (Beliau) tidak menjawab salam kami dan berkata: “Sesungguhnya dalam shalat yakni satu kesibukan”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Doa antara adzan dan iqamah yakni amal kebaikan yang mulia sambil menunggu waktu shalat tiba sehingga waktu sela tersebut tidak berlalu dengan sia sia melainkan berlalu dengan tetap berisi pahala dan amal kebaikan sehingga sepanjang hari sanggup melaksanakan banyak kebaikan dan menghindarkan diri dari segala perbuatan jelek yang sia sia dan membawa kepada keburukan dunia dan akherat.

15. Shalawat untuk Rasulullah

Dari Abdullah bin Amru bin Al ‘Ash, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka jawablah menyerupai apa yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, lantaran barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al wasilah, lantaran ia yakni satu kedudukan di nirwana yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan saya berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yang memohonkan untukku al wasilah, maka akan mendapat syafaatku. [HR Muslim].

Dalam budpekerti berdoa tentunya ada salah satu cara dengan membaca shalawat Nabi, hal itu bisa diterapkan yakni mengawali dengan shalawat sehingga doa akan lebih diijabah dan mendapat akhir kebaikan dari Rasulullah sehingga di hari simpulan nanti jauh dari segala keburukan alasannya yakni mendapat syafaat ditambah dengan doa yang dikabulkan dan didengarkan pribadi oleh Allah.

16. Ketenangan Hati

Maka mendapat syafaatku pada hari kiamat. [HR Al Bukhari]. Ketenangan hati akan didapatkan tidak hanya di dunia saja namun juga di akherat yakni hingga simpulan annti alasannya yakni sepanjang hidup selalu berdoa dan meohon kebaikan dari Allah sehingga ia termasuk orang orang yang beruntung dan gampang mendpaatkan kasih sayang dari Allah dan Rasul.

17. Dekat dengan Allah

Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan jikalau bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah jikalau keduanya bisa dilakukan sekaligus.” Hal ini merupakan pendapat para ulama yang menyatakan bahwa jauh lebih baik jikalau bisa membaca ayat Al Qur’an sekaligus berdoa sehingga kebaikan yang dilakukan lebih banyak dan menjadi lebih bermakna serta lebih banyak mendapat kebaikan dari Allah, namun hal ini hanya tawaran saja, semuanya dilakukan sesuai kemampuan mengingat waktu singkat yang ada.

Teman-teman, itulah 17 keutamaan doa antara adzan dan iqomah yang sanggup kami share pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "17 Pesan Yang Tersirat Keutamaan Doa Antara Adzan Dan Iqomah Yang Mustajab"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel