Doa Minta Maut Saat Sakit Atau Terkena Musibah. Bolehkah?
Blog Khusus Doa - Ketika kita sedang diuji terkena petaka dan/atau sakit berkepanjangan, mungkin ada sebagian orang yang ingin segera dicabut nyawanya dengan cara berdoa memohon kepada Allah SWT semoga segera meninggal dunia dan bahkan yang lebih parah yaitu melaksanakan agresi nekad bunuh diri. Lantas, apakah diperbolehkan memohon doa minta kematian? Tentu hal ini tidak layak bagi seorang muslim dan sangat dilarang.
Rasulullah SAW bersabda,
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah menjelaskan,
Yang benar, jikalau menyerahkannya kepada Allah. Kita berdoa sebagaimana yang diajarkan berikut ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Hendaknya kita jangan berangan-angan maut dan berpikir jangan dengan ucapan “seandainya” untuk berangan-angan menentang takdir Allah. Rasulullah SAW bersabda:
Jika kita merasa gundah gulana terhadap petaka yang terjadi. Sebaiknya yakin dengan takdir Allah, insyaAllah ada hikmahnya dan ada kebaikannya. Lebih baik ia membaca doa yang diajarkan dalam islam untuk menghilangkan gundah gulana dan tentu dengan berusaha meyakini takdir Allah yang terbaik
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang tertimpa rasa gundah, sedih, kemudian ia mengucapkan:
Dengan membaca doa tersebut, Insya Allah kegunadahan dan kesediahannya akan menjadi ketenangan dan kebahagiaan.
Itulah klarifikasi perihal berdoa mohon maut dikala sakit berkepanjangan atau terkena musibah sebagaimana dilansir muslimafiyah.com (19/1/2015). Dari klarifikasi tersebut sanggup kita simpulkan bahwa seberat apapun cobaan dan/atau petaka yang Allah berikan kepada kita, kita tidak boleh berputus asa, apalagi menentang takdir Allah dengan cara mengakhiri hidup (bunuh diri). Selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan, alasannya ialah dibalik semua itu niscaya ada pesan yang tersirat yang sanggup kita petik dalam menjalani kehidupan ini. Semoga bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda,
لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لَا يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلَّا خَيْرًا
Artinya :
"Janganlah seseorang mengharapkan maut dan janganlah ia berdoa untuk mati sebelum tiba waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.” (HR. Muslim no. 2682)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah menjelaskan,
والنهي هنا للتحريم؛ لأن تمني الموت فيه شيء من عدم الرضا بقضاء الله، والمؤمن يجب عليه الصبر
"Larangan di sini ialah haram (bukan makruh, pent), alasannya ialah berangan-angan semoga mati ialah perbuatan tidak ridha dengan takdir Allah. Seorang mukmin wajib bersabar dengan takdir Allah.”
Yang benar, jikalau menyerahkannya kepada Allah. Kita berdoa sebagaimana yang diajarkan berikut ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا فَلْيَقُلْ
Artinya : “Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan maut alasannya ialah tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya ia berdoa,
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
Artinya :
"Ya Allah, berilah saya kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah saya apabila maut tersebut memang lebih baik untukku.” (HR. Al-Bukhari no. 5671 dan Muslim no. 2680)
Hendaknya kita jangan berangan-angan maut dan berpikir jangan dengan ucapan “seandainya” untuk berangan-angan menentang takdir Allah. Rasulullah SAW bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Artinya :
“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam melaksanakan apa yang bermanfaat untuk dirimu, mintalah tunjangan kepada Allah, dan jangan malas. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau mengatakan, ‘Seandainya saya berbuat demikian, tentu akan demikian dan demikian.’ Akan tetapi, katakanlah, ‘Ini ialah takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki niscaya akan terjadi.’ Adapun kata ‘seandainya’ akan membuka pintu bagi setan (agar engkau tidak mendapatkan takdir).” (HR. Muslim)
Jika kita merasa gundah gulana terhadap petaka yang terjadi. Sebaiknya yakin dengan takdir Allah, insyaAllah ada hikmahnya dan ada kebaikannya. Lebih baik ia membaca doa yang diajarkan dalam islam untuk menghilangkan gundah gulana dan tentu dengan berusaha meyakini takdir Allah yang terbaik
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang tertimpa rasa gundah, sedih, kemudian ia mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ
Untuk doa lengkapnya, silakan pelajari artikel yang berjudul "Doa Ketika Galau, Hati Gundah, Sedih dan Berduka Lengkap"Dengan membaca doa tersebut, Insya Allah kegunadahan dan kesediahannya akan menjadi ketenangan dan kebahagiaan.
Itulah klarifikasi perihal berdoa mohon maut dikala sakit berkepanjangan atau terkena musibah sebagaimana dilansir muslimafiyah.com (19/1/2015). Dari klarifikasi tersebut sanggup kita simpulkan bahwa seberat apapun cobaan dan/atau petaka yang Allah berikan kepada kita, kita tidak boleh berputus asa, apalagi menentang takdir Allah dengan cara mengakhiri hidup (bunuh diri). Selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan, alasannya ialah dibalik semua itu niscaya ada pesan yang tersirat yang sanggup kita petik dalam menjalani kehidupan ini. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Doa Minta Maut Saat Sakit Atau Terkena Musibah. Bolehkah?"
Posting Komentar