Sejarah Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw

Blog Khusus Doa - Peringatan Maulud Nabi sudah diadakan oleh kalangan umat Islam semenjak pada kurun ketiga atau tiga ratus tahun sehabis hijrah Nabi, yang pada dikala itu kondisi umat Islam mulai rusak dalam banyak sekali hal.

Tokoh pemerintahan yang pertama kali menyelenggarakan peringatan Maulud Nabi ialah Penguasa Irbil Raja Mudzaffar Abu said Al Kukburi bin Zainuddin Ali bin Buktikin. Beliau ialah Raja yang cerdas andal taktik di bidang pemerintahan, pemurah, alim dan adil. Saat itu pemerintahannya terasa kurang stabil, rakyatnya mulai banyak meninggalkan syariat agamanya, akhlaqnya mulai rusak, mulai terjadi banyak kerusuhan-kerusuhan dan kemaksiatan- kemaksiatan.

Raja Mudzaffar berinisiatif menyelenggarakan peringatan Maulid nabi setiap bulan Robi’ul Awal secara besar-besaran, dengan mengumpulakan semua masyarakat dari tokoh-tokohnya hingga rakyat kecil. Pada peringatan Maulid itu disampaikan klarifikasi perihal sejarah dan perjuangan, serta keteladanan Nabi Muhammad SAW semenjak lahir hingga wafatnya. Seorang ulama’ besar Syekh Al Hafidz Ibnu Dahyah yang mengarang kitab perihal sejarah Nabi yang diberi nama At-Tanwir fi Maulidil Basyir An-Nadzir, diberi hadiah oleh Raja 1000 dinar.

 sudah diadakan oleh kalangan umat Islam semenjak pada kurun ketiga atau tiga ratus tahun set Sejarah Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW


Setelah diadakan peringatan Maulid Nabi SAW tersebut, pemerintahan kembali stabil, semangat pengamalan agamanya makin baik, negaranya aman, tentram dan bertambah makmur. Sesuai dengan Firman Allah SWT :

وَلَوْ اَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَاكَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya :
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS : Al A’raf :96).

Anjuran Memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW

Anjuran biar memperingati Maulid Nabi sudah diisyaratkan oleh Allah SWT, dan oleh nabi sendiri. Firman Allah surat Al A’rof : 157 yang berbunyi:

فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْ أُنْزِلَ مَعَهُ وَاُولئِكَ هُمُ اْلمُفْلِحُوْنَ.
Artinya :
Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad) memulyakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al A’rof :157)

Termasuk orang-orang yang memulyakan (dalam ayat ini) ialah orang-orang yang memperingati Maulid Nabi SAW, yang membaca Barzanji, Marhaban, Burdah, syair-syair dan qosidah-qosidah dan pengajian-pengajian, jikalau dimaksudkan untuk memulyakan Nabi, maka akan menerima pahala yang banyak dan akan beruntung.

Nabi Muhammad saw juga sudah menunjukkan arahan perihal perlunya memperingati kelahiran Nabi sebagaimana hadis riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Qotadah Al Anshory r.a :

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلعم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ اْلإِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya :
“Sesungguhnya Rosulullah saw ditanya seorang sahabat perihal puasa hari Senin, maka ia menjawab, alasannya ialah di hari Senin itu hari kelahiranku, dan wahyu diturunkan kepadaku”. ( HR. Muslim)
Dari hadis ini Nabi sendiri juga memulyakan hari kelahirannya, dengan berpuasa (amal yang baik).
(Pelajari juga: Hikmah dan Keutamaan Memperingati Maulid Nabi)

Beberapa pendapat perihal memperingati Maulid Nabi

Di kalangan umat Islam ada beberapa pemahaman perihal memperingati Maulid nabi saw :
  1. Golongan yang terbesar, yaitu yang merayakan Maulid Nabi setiap bulan Robi’ul Awwal, bahkan di bulan-bulan yang lain atau tiap-tiap malam Senin atau Jum’at dengan membaca Barzanji, membaca Marhaban dan kitab-kitab Maulid lainnya, sebagaimana yang biasa diamalkan umat Islam semenjak dahulu. Golongan ini ada yang hanya membaca Barzanji saja, atau ada pula yang diteruskan dengan pengajian atau ceramah perihal riwayat dan usaha Nabi. Semua itu dengan maksud untuk melahirkan kecintaannya kepada nabi Muhammad saw.
  2. Golongan umat Islam yang nerayakan maulid nabi tiap Bulan Robiul Awal, tetapi tidak dengan membaca Barzanji, tidak membaca Marhaban, atau kitab-kitab Maulid lainnya, lantaran dianggap tidak ada tuntunannya.
  3. Golongan yang ekstrim, yaitu tidak mau merayakan peringatan maulid Nabi sama sekali, lantaran hal itu dianggap bid’ah yang harus ditinggalkan.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Awal Mula Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel