Contoh Kultum Singkat - Berdoa Di Bulan Ramadhan
Blog Khusus Doa - Ceramah Kultum Singkat sering kali kita jumpai di bulan suci ramadhan. Sebelum berbuka puasa misalnya, banyak media-media menyerupai TV, Radio dan media lainnya menyajikan Kultum Singkat sambil menunggu waktu buka. Begitu juga kultum setelah sahur dan/atau ceramah kultum setelah sholat subuh dan masih banyak lagi.
Nah, kalau Anda ialah salah satu orang yang sering mengisi program tersebut, Contoh kultum ramadhan yang singkat ini sanggup dijadikan materi rujukan untuk Anda. Adapun untuk tema kultum yang akan kami share disini yaitu "Berdoa di Bulan Ramadhan". Tema ini sangat cocok sekali untuk Anda sampaikan dalam ceramah kultum ramadhan. Rasulullah bersabda: "Di bulan ini (ramadhan) nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah".
Sebelum ke materi kultum, tentunya Anda harus mengawalinya dengan Mukoddimah. Untuk teladan mukodimah pidato, Anda sanggup memepalari: Contoh Mukaddimah Ceramah/Pidato Lengkap, yang kemudian dilanjutkan ke tema kultum yang akan disampaikan yakni "Berdoa di Bulan Ramadhan"
Ilustrasi : Kultum Ramadhan |
Berdoa di Bulan Ramadhan - Contoh Kultum Singkat
Aturan untuk shoum di bulan Ramadhan telah ditetapkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah dari ayat 183 hingga ayat 187. Hampir seluruh ayat tersebut terdapat kata-kata shoum, hanya ayat 186 yang tidak mengandung kata shoum.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu perihal Aku, Maka (jawablah), bekerjsama saya ialah dekat. saya mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, supaya mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)
Peletakan ayat ini diantara ayat-ayat perihal shoum Ramadhan bukan tanpa maksud. Kalau ditilik dari asbabun nuzul ayat ini ialah berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami sanggup munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lain).
Menurut riwayat lain, ayat ini turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdoa, sebab Allah SWT telah berfirman ‘Ud’uni astajib lakum’ (berdoalah kau kepada-Ku, niscaya saya mengijabahnya)” (QS 40:60). Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar doa kita atau bagaimana?” Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali.)
Menurut Sayyid Qutb dalam kitabnya Fii Zhilalil Quran, Allah menjawab pribadi perihal keberadaanNya yang sangat bersahabat dan pribadi berfirman bahwa Dia akan mengabulkan segala doa kita. Dalam ayat ini juga terdapat tiga syarat untuk diterimanya suatu doa. Pertama, doa tersebut harus dipanjatkan kepada-Nya secara langsung. Kaprikornus janganlah kita berdoa kepada mahluk Allah menyerupai jin, makam atau pohon. Dan kalaupun berdoa akan lebih baik apabila doa tersebut diucapkan secara pribadi kepada-Nya. Syarat kedua dalam berdoa ialah kita harus memenuhi segala perintah Allah SWT. Seperti saat seorang anak sebaiknya mengikuti nasehat/perintah orang tuanya untuk mendapatkan yang diinginkannya. Sedang syarat ketiga ialah kita harus beriman kepada-Nya supaya doa kita diterima.
Walaupun ayat 186 ini tidak mengandung kata shoum, tapi penempatan ayat ini menawarkan pentingnya kita berdoa pada bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits nabi SAW:
لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
Artinya :
“Orang yang berpuasa mempunyai doa yang mustajab pada waktu berbuka.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَتُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artinya :
“Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga ia berbuka dan orang yang dianiaya. Doa mereka diangkat oleh Allah di bawah awan pada hari simpulan zaman dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi keagungan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun setelah suatu waktu’” (Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Demikianlah, urgensi dari berdoa dalam bulan Ramadhan sebab hal itu meningkatkan kemungkinan doa kita diterima. Maka perbanyaklah kita berdoa dalam bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT mendapatkan doa kita.
Itulah Contoh Kultum Singkat perihal Berdoa di Bulan Ramadhan menyerupai dilansir oleh kultum.wordpress.com. Jadi, selagi kita masih berada di bulan yang penuh berkah ini,marilah kita perbanyak dengan amalan-amalan baik, perbanyak berdoa kepada Allah SWT, sebab salah satu doa yang tidak ditolak atau doa yang mustajab ialah doa di bulan ramadhan.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Kultum Singkat - Berdoa Di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar